Sidikalang, MitraBhayangkara.my.id
- Ketua DPRD Kabupaten Dairi, Sabam Sibarani, kembali menjadi sorotan setelah diduga menghindari pertanyaan dari tim redaksi Revolusi News. Bahkan, Sabam disebut memblokir nomor WhatsApp milik awak media setelah tiga pertanyaan yang diajukan tidak dijawab.Dugaan Menghindari Pertanyaan dan Pemblokiran
Awak media sebelumnya meminta tanggapan terkait permohonan informasi publik yang direspon setelah Revolusi News mendaftarkan sengketa informasi ke Komisi Informasi Publik (KIP) Sumatera Utara. Namun, upaya ini berakhir tanpa jawaban dan justru disikapi dengan pemblokiran komunikasi.
Minimnya Transparansi di DPRD Dairi
Tindakan Ketua DPRD Dairi tersebut menimbulkan kesan kurangnya transparansi dalam memberikan informasi publik. Hal ini memunculkan opini negatif di kalangan masyarakat. Seorang warga di Sidikalang, berinisial IPB, menyatakan kekesalannya dalam sebuah diskusi di warung kopi.
“Ada apa dengan wakil rakyat kita? Seharusnya DPRD menjadi pihak yang terbuka terhadap publik, bukan malah menghindari pertanyaan,” ujar IPB.
Ia juga menyoroti pentingnya keterbukaan informasi publik, terutama dalam lingkup instansi pemerintah, termasuk DPRD. “Informasi publik adalah hak masyarakat, dan DPRD sebagai wakil rakyat wajib mewujudkan hal ini sesuai peraturan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik,” tambahnya.
Harapan Warga dan Pengingat Penting
Warga Kabupaten Dairi berharap DPRD setempat, termasuk Sabam Sibarani, dapat berubah menjadi lembaga yang lebih transparan dan responsif terhadap kepentingan rakyat. Tindakan menutup akses informasi dinilai tidak sejalan dengan semangat demokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya keterbukaan informasi untuk membangun kepercayaan publik terhadap institusi pemerintahan.
Pewarta : Baslan Naibaho
