Raden Susetyo menjelaskan bahwa Kantor Imigrasi memiliki fungsi utama seperti pelayanan, pengawasan, penegakan hukum, dan menjadi fasilitator pembangunan masyarakat. Dalam menjalankan pengawasan, kebijakan selektif diterapkan, hanya orang asing yang memberikan manfaat bagi Indonesia yang diizinkan masuk ke wilayah Indonesia.
Selain itu, ia juga menjelaskan tentang klasifikasi visa berdasarkan peraturan yang berlaku dan potensi kerawanan yang harus diwaspadai. Misalnya, penyebaran ideologi yang tidak sesuai dengan Pancasila, perubahan status kewarganegaraan, dan pemalsuan dokumen.
Raden Susetyo juga menyampaikan arahan dari Direktur Jenderal Imigrasi dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur terkait pembentukan TIMPORA di Kabupaten Probolinggo. Untuk mendukung sinergi dengan instansi terkait dalam pengawasan orang asing dan penegakan hukum.
Rapat koordinasi yang digelar oleh Kantor Imigrasi Kelas I TPI Malang di Probolinggo sukses berlangsung dengan penuh diskusi dan semangat persatuan. Sesi tanya jawab yang dilakukan setelah pemaparan memberikan kesempatan bagi peserta untuk bertukar pikiran dan mendapatkan klarifikasi atas materi yang disampaikan. Acara ditutup dengan sesi foto bersama yang menyimbolkan keberhasilan rapat koordinasi tersebut.
Kantor Imigrasi Kelas I TPI Malang terus berkomitmen dalam menjaga kedaulatan negara dan keamanan wilayah dari berbagai potensi kerawanan terkait orang asing. Melalui berbagai upaya dan diskusi yang dilakukan, diharapkan mampu menjaga integritas negara dan meningkatkan keamanan secara keseluruhan.
(Kontributor : Redho)
