Dua Gedung Baru RSUD Samosir Diresmikan: Upaya Serius Tekan Angka Kematian Ibu dan Anak


Samosir, Sumut, Mitrabhayangkara.my.id - Upaya Pemerintah Kabupaten Samosir meningkatkan layanan kesehatan kembali menunjukkan progres signifikan. Bupati Samosir, Vandiko T. Gultom, meresmikan Gedung Rawat Inap Anyelir serta Gedung Perinatologi RSUD Hadrianus Sinaga, Senin (9/12), melalui seremoni pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti.


Dua fasilitas baru ini dibangun melalui skema Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Kesehatan, yang disebut Bupati sebagai bukti nyata sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memperkuat layanan kesehatan dasar hingga ruang rawat khusus.



Acara tersebut turut dihadiri unsur Forkopimda, Anggota DPRD Samosir Noni Sulvya Situmorang, Sekda Marudut Tua Sitinjak, Kadis Kesehatan Dina Hutapea, para pimpinan OPD, tokoh masyarakat, tenaga medis, serta para organisasi profesi kesehatan.



Dalam kesempatan itu, Bupati Vandiko menjelaskan bahwa gedung baru merupakan respons atas tingginya tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) RSUD Hadrianus Sinaga yang telah mencapai 121%, jauh di atas standar WHO yang hanya 60–85%.

“Dengan kapasitas baru ini, kita berharap penanganan pasien lebih optimal, terutama untuk menekan angka kematian ibu dan anak yang masih menjadi tantangan nasional,” ujar Vandiko.


Sejumlah ahli kesehatan yang dikonfirmasi media nasional sebelumnya juga menekankan pentingnya ruang perinatologi dalam penanganan bayi baru lahir. Profesor dr. Yudi Pramono, pakar kesehatan masyarakat, menyebut bahwa “Ruang perinatologi yang lengkap sangat berpengaruh pada penurunan risiko komplikasi neonatal, terutama di daerah yang BOR-nya tinggi.”


Temuan ini sejalan dengan laporan Kemenkes bahwa kabupaten dengan fasilitas rawat ibu dan anak terbatas memiliki risiko 2–3 kali lebih tinggi terhadap kasus gawat darurat persalinan.

Bupati Beri Motivasi Pasien: “Melayani Masyarakat Sama dengan Melayani Tuhan”



Usai meresmikan gedung, Bupati Vandiko meninjau fasilitas dan menyapa pasien, memberi penguatan moral serta bingkisan Natal. Kepada tenaga kesehatan, Vandiko menegaskan pentingnya transformasi pelayanan.

“Gedung yang bagus tidak ada artinya tanpa pelayanan yang baik. SDM kesehatan harus bekerja dengan profesional, tulus, dan penuh empati,” katanya.


Ia juga mengungkapkan target besar berikutnya: mulai 2026, RSUD Hadrianus Sinaga ditargetkan membuka layanan jantung—menjawab tingginya kasus penyakit jantung yang tercatat sebagai salah satu penyebab kematian tertinggi di Sumatera Utara.


Direktur RSUD Hadrianus Sinaga, Iwan Hartono Sihaloho, merinci bahwa Gedung Rawat Inap Anyelir dibangun dengan anggaran Rp 2,9 miliar, sementara Gedung Perinatologi menelan lebih dari Rp 800 juta.


Tak hanya pembangunan fisik, Kemenkes juga mengalokasikan bantuan alat kesehatan perinatologi senilai Rp 9,9 miliar, yang meliputi inkubator, ventilator neonatal, dan perlengkapan monitoring sesuai standar nasional.


Gedung baru juga dilengkapi lift modern, serta disiapkan menuju standar ruang rawat inap tanpa kelas sesuai regulasi Kemenkes 2026, dengan maksimal empat tempat tidur per ruangan.


Tokoh masyarakat, Mangiring Naibaho, menyebut fasilitas ini sebagai jawaban atas kebutuhan mendesak masyarakat.

“Sudah lama masyarakat menantikan ruang rawat yang nyaman dan lengkap. Kini pasien tidak perlu lagi dirujuk keluar daerah hanya karena kamar penuh,” ujarnya.


Mangiring berharap peningkatan fasilitas ini diikuti peningkatan keramahan dan kualitas pelayanan tenaga kesehatan.


Anggota DPRD Samosir, Noni Sulvya Situmorang, menegaskan dukungan penuh legislatif dalam penguatan layanan kesehatan.

“Kami siap mendukung melalui anggaran yang diperlukan. Tenaga kesehatan juga kami minta menjaga sumpah profesi dan memberikan layanan setara tanpa membedakan latar belakang ekonomi masyarakat,” tegasnya.


(Pewarta : Kirman Sidabutar)

Post a Comment

Selamat Datang

To be published, comments must be reviewed by the administrator *

Lebih baru Lebih lama
Post ADS 1