MitraBhayangkara.my.id 17 Oktober 2025 Bau mulut atau halitosis merupakan masalah umum yang dapat menurunkan rasa percaya diri dan mengganggu interaksi sosial. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari kebersihan mulut yang kurang, gangguan pencernaan, hingga kondisi medis tertentu. Namun, kabar baiknya, berbagai terapi alami dan medis kini tersedia untuk mengatasinya secara efektif.
Menurut beberapa pakar kesehatan gigi, terapi bau mulut yang efektif dimulai dari perawatan rutin kebersihan mulut. Menyikat gigi minimal dua kali sehari, menggunakan benang gigi, dan berkumur dengan obat antiseptik mampu mengurangi bakteri penyebab bau tak sedap. Selain itu, pembersihan lidah juga penting, karena lidah menjadi tempat berkumpulnya sisa makanan dan bakteri.
Selain perawatan dasar, terapi alami juga bisa menjadi pilihan. Mengunyah daun mint segar, cengkeh, atau jahe dipercaya dapat menyegarkan nafas secara alami. Sementara itu, memperbanyak minum air putih membantu menjaga kelembapan mulut dan mencegah bau yang timbul akibat mulut kering.
Bagi penderita bau mulut kronis, pemeriksaan ke dokter gigi atau dokter THT sangat dianjurkan. Kadang, bau mulut bisa menjadi gejala dari penyakit gusi, infeksi saluran pernapasan, atau gangguan lambung. Dengan terapi medis yang tepat, penyebab utama dapat ditangani secara menyeluruh.
“Masalah bau mulut sebenarnya mudah diatasi jika diketahui penyebabnya. Dengan kombinasi perawatan rutin dan gaya hidup sehat, nafas segar bisa kembali,” ujar drg. Ratna Dewi, praktisi kesehatan gigi di Jakarta.
Dengan menerapkan terapi ini secara konsisten, masyarakat diharapkan tidak hanya memperoleh nafas yang segar, tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri dan kesehatan secara keseluruhan.
(Yis).