MitraBhayangkara.my.id .13 Oktober 2025. Di tengah semakin sempitnya lahan pertanian dan meningkatnya kebutuhan pangan, sistem tanaman hidroponik kini menjadi solusi cerdas yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Metode bercocok tanam tanpa tanah ini terbukti efisien, ramah lingkungan, dan mampu menghasilkan produk pertanian berkualitas tinggi.
Hidroponik merupakan teknik menanam tanaman dengan menggunakan larutan nutrisi mineral dalam air. Tanaman tidak membutuhkan tanah, melainkan ditopang oleh media seperti arang sekam, rockwool, atau pasir. Sistem ini memungkinkan petani mengontrol nutrisi, air, dan cahaya secara optimal sehingga hasil panen lebih cepat dan melimpah.
Salah satu pelaku hidroponik di Salatiga, Andi Setiawan, menyebut bahwa teknik ini sangat cocok diterapkan di lingkungan perkotaan.
“Dengan lahan terbatas pun kita bisa menanam sayuran sehat seperti selada, kangkung, bayam, dan sawi. Selain hemat air, hasilnya pun lebih bersih dan bebas pestisida,” ujarnya.
Selain menguntungkan dari sisi ekonomi, hidroponik juga memiliki nilai edukatif tinggi. Banyak sekolah, komunitas, dan kelompok tani yang kini menjadikan hidroponik sebagai media pembelajaran lingkungan dan kewirausahaan hijau. Melalui pelatihan dan pendampingan, warga diajak untuk mandiri dalam memenuhi kebutuhan sayuran rumah tangga bahkan menjadikannya peluang usaha.
Menurut data Dinas Pertanian, sistem hidroponik mampu menghemat air hingga 70 persen dibanding metode konvensional. Tak heran jika metode ini semakin populer di tengah isu perubahan iklim dan keterbatasan sumber daya alam.
Dengan kemudahan teknologi dan kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat, tanaman hidroponik diyakini akan menjadi tren pertanian masa depan yang berkelanjutan dan menjanjikan.
(yos).
