Salatiga, 18 Oktober 2025.Mitra Bhayangkara My.id – Peran orang tua dalam membentuk karakter dan kepribadian anak sangat besar. Namun, tanpa disadari, ucapan yang keluar dari mulut orang tua dapat meninggalkan luka batin mendalam bagi sang anak. Kata-kata kasar, membandingkan anak dengan orang lain, atau menyepelekan kemampuannya dapat berdampak pada kepercayaan diri dan kesehatan mental anak di masa depan.
Menurut sejumlah psikolog keluarga, pola komunikasi dalam rumah tangga adalah fondasi utama pembentukan emosi anak. Saat orang tua sering melontarkan ucapan seperti “Kamu tidak bisa apa-apa” atau “Coba lihat anak tetangga lebih pintar dari kamu”, anak dapat merasa tidak berharga dan tumbuh dengan rasa takut gagal. Luka batin seperti ini tidak selalu terlihat secara fisik, namun bisa memengaruhi perilaku anak di sekolah maupun lingkungan sosialnya.
Pakar pendidikan anak juga menekankan pentingnya parenting dengan empati, yakni memahami perasaan anak sebelum bereaksi. Orang tua sebaiknya lebih memilih kata-kata yang membangun, seperti memberikan pujian saat anak berusaha, atau menegur dengan nada lembut ketika anak berbuat salah.
“Anak-anak meniru apa yang mereka dengar dan rasakan. Jika mereka tumbuh dalam suasana penuh kasih dan penghargaan, mereka akan menjadi pribadi yang kuat dan percaya diri,” ujar seorang konselor keluarga di Salatiga.
Untuk mencegah luka batin, para orang tua diimbau meningkatkan kesadaran dalam berkomunikasi dan mengikuti edukasi parenting yang kini banyak diselenggarakan oleh sekolah maupun lembaga masyarakat. Dengan begitu, keluarga Indonesia dapat menjadi tempat yang aman dan penuh cinta bagi tumbuh kembang anak.
Yos