Dairi, Sumut – MitraBhayangkara.my.id - Puskesmas Pembantu (Pustu) di Desa Simanduma, Kecamatan Pegagan Hilir, Kabupaten Dairi, diduga sering tidak beroperasi sebagaimana mestinya. Tim wartawan Mitra Bhayangkara yang turun langsung ke lapangan pada Kamis (19/6/2025) pukul 13.00 WIB menemukan bahwa gedung Pustu tersebut dalam keadaan terkunci rapat tanpa ada petugas yang berjaga.
Masyarakat setempat yang berhasil ditemui oleh wartawan mengungkapkan bahwa Pustu kerap tutup dan jarang difungsikan sebagaimana mestinya. Bahkan, menurut warga, oknum bidan berinisial br. Sianturi yang bertugas di sana disebut-sebut jarang hadir melayani masyarakat.
“Bukan hanya sering tutup, tapi juga bendera merah putih tidak dikibarkan di halaman Pustu. Padahal itu lambang negara yang seharusnya dijaga dan dihormati,” ujar salah seorang warga yang enggan disebut namanya.
Warga juga mengeluhkan buruknya pengelolaan limbah medis di lokasi tersebut. Terpantau oleh wartawan, sejumlah limbah medis seperti jarum suntik dan kantong infus ditemukan berserakan di sekitar lingkungan Pustu, yang tentu saja membahayakan masyarakat, terutama anak-anak.
“Sudah pelayanannya buruk, sampah medis pun dibuang sembarangan. Ini sangat meresahkan kami,” imbuh warga lainnya.
Akibat kondisi ini, masyarakat Desa Simanduma kerap terpaksa membawa pasien yang sakit ke Puskesmas Tiga baru yang berjarak cukup jauh, karena tidak adanya pelayanan kesehatan yang aktif di desa mereka.
Wartawan Mitra Bhayangkara telah berusaha menghubungi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi, Hendri Manik, untuk meminta klarifikasi. Namun hingga berita ini diturunkan, Hendri Manik belum memberikan respons atau menjawab panggilan telepon dari wartawan.
Mewakili aspirasi warga, Mitra Bhayangkara mendesak Bupati Dairi, Vickner Sinaga, agar segera mengambil langkah tegas dalam menertibkan dan mengaktifkan kembali pelayanan kesehatan di desa-desa, khususnya di Pustu Desa Simanduma. Keberadaan fasilitas kesehatan yang optimal sangat dibutuhkan demi menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat pedesaan.
Pewarta: Baslan Naibaho
