Ungaran, MitraBhayangkara.my.id - Sorak sorai dan tepuk tangan menggema sepanjang rute kirab di jantung kota Ungaran. Dalam balutan warna-warni budaya, ribuan peserta dan penonton larut dalam semarak Kirab Budaya yang menjadi puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Semarang ke-504.
Acara yang berlangsung meriah ini diikuti oleh lebih 50 rombongan dari seluruh kecamatan se-Kabupaten Semarang. Mereka menampilkan kreasi budaya yang memikat hati—mulai dari pakaian adat penuh filosofi, tarian tradisional yang anggun, hingga iringan musik daerah yang menggugah semangat.
Semangat Pelajar, Warisan Budaya Tak Terlupakan
Yang menjadikan kirab ini begitu spesial adalah keterlibatan aktif para pelajar dari berbagai tingkat pendidikan. Anak-anak SD, remaja SMP, hingga siswa SMK tampil percaya diri membawa identitas budayanya masing-masing. Wajah-wajah mereka memancarkan kebanggaan menjadi bagian dari tanah kelahiran yang kaya akan tradisi.
Penampilan Sanggar Tari Swasti Budaya Ungaran Timur menjadi salah satu sorotan utama. Tarian mereka yang penuh penghayatan dan gerakan artistik berhasil memukau para tamu undangan dan masyarakat yang memadati pinggir jalan.
Sekolah-sekolah yang turut serta di antaranya:
SD Sidomulyo 03, SD Gedanganak 04, SMP Negeri 01, 02, 03, 04, dan 05 dari wilayah Ungaran Barat dan Timur, SMA Negeri 2 Ungaran sebagai pembawa bendera kirab
Pemimpin Daerah Hadir, Budaya Disambut Penuh Bangga
Acara juga dihadiri langsung oleh para pemimpin daerah, sebagai bentuk dukungan konkret terhadap pelestarian budaya lokal. Hadir dalam kesempatan ini:
Bupati Kabupaten Semarang, Ngesti Nugroho, S.H., M.H., Wakil Bupati, Dra. Hj. Nur Arifah, Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening, Jajaran SKPD dan seluruh Camat se-Kabupaten Semarang.
Dalam sambutannya, Bupati Ngesti Nugroho menyampaikan harapannya agar kirab ini menjadi inspirasi bagi generasi muda.
“Kirab budaya ini bukan hanya sebuah perayaan, tetapi juga pengingat bahwa budaya adalah jati diri kita. Semoga kegiatan ini mampu membangkitkan semangat anak-anak muda untuk mencintai dan melestarikan budaya daerah,” ujar beliau dengan penuh semangat.
Warisan Budaya, Ikatan Sosial
Lebih dari sekadar tontonan, kirab ini menjadi simbol kuat akan kebersamaan, keragaman, dan kecintaan terhadap tanah air. Melalui kegiatan ini, masyarakat Kabupaten Semarang menunjukkan bahwa budaya bukan sekadar masa lalu, melainkan warisan hidup yang terus tumbuh dan relevan.
Dengan semangat HUT ke-504 ini, Kabupaten Semarang tak hanya merayakan usia, tapi juga merayakan identitas.
(Irawan)