Fhoto : Jumadi bersama narasumber pada dialog teluk ke 11.
mitrabhayangkara.my.id Pontianak kalbar- Jumadi Gading Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembagangan Sumberdaya Manusia Kayong Utara, menghadiri dialog teluk ke 11 yang dilaksanakan Di Miri Malaysia dari tanggal 2 hingga 4 Agustus 2024.
Jumadi hadir diundang Persatuan Penulis Utara Sarawak (PUTERA) yang bekerjasama dengan Gabungan Persatuan Penulis Nasional (GAPENA), Kementerian Perpaduan Negara,
Kementerian Pelancongan, Seni dan Budaya serta Dewan Bahasa dan Pustaka Cawangan Sarawak.
Mengangkat tema citra saat sebudaya wilayah Teluk, kegiatan dialog ini dihadiri oleh perwakilan Malaysia seperti Melaka, Pahang, Kuala Lumpur, Serawak, Sabah, Brunei Darussalam dan Indonesia.
Dari kegiatan ini yang menarik menurut Jumadi yakni bagaimana menggagas Seni Satra menjadi pariwitasa baru. Hal ini yang coba digagas Malaysia dengan mengajak negara tetangga yang berdekatan.
Dialog Teluk merupakan lanjutan daripada berbagai kegiatan yang dilaksanakan an Gabungan Persatuan Penulis Nasional Malaysia (GAPENA) sejak dekad 1970-an. GAPENA yang dibentuk pada tahun 1970, di bawah kepimpinan Ketua Satu Prof. Drs Tan Sri Ismail Hussein, melihat perlunya para sastrawan Malaysia dan Indonesia berperan memperkuat persatuan melalui penciptaan dan diskusi karya sastra kedua negara.
Hal ini menjadi program percontohan ketika peristiwa Malaysia dan Indonesia menyatukan sistem ejaan baru pada tahun 1972. Program ini membuka ruang untuk memberdayakan upaya daerah dalam meninggikan budaya, bahasa, dan sastra. Oleh karena itu, upaya tersebut diperluas dengan mengikutsertakan negara-negara ASEAN yang berbahasa Melayu, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Thailand bagian selatan dalam kegiatan Pertemuan Sastra Nusantara (PSN) yang dimulai pada tahun 1977 di Singapura. PSN dianggap sebagai pertemuan penulis berskala besar yang melibatkan tokoh-tokoh nasional daerah.
Dalam pertemuan tersebut, Jumadi menyampaikan bahwa saat ini di Indonesia ada program Seniman Masuk Sekolah yang digagas Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. program ini juga masuk ke Kayong Utara, dengan melibatkan seniman lokal untuk lansung mengajarkan ke sekolah sekolah dengan tujuan mendekatkan seni kepada pelajar dan masyarakat. “Terimakasih atas dukungan Pj Bupati yang telah memberikan izin untuk mengikuti kegiatan ini, saya sampaikan di dalam pertemuan tersebut bahwa kita berkomitmen dalam memajukan sastra di daerah kita, “jelas Jumadi. (AS)