Musyawarah anggota cabang Sanggar Mata Guru Roha Sisean, dihadiri oleh sekitar 16 anggota, termasuk mahasiswa dan mahasiswi dari Kota Medan, berlangsung pada 1 Juni 2024. Acara yang dipimpin oleh Ketua Cabang, Moses Siallagan, dengan dukungan Sekretaris Cabang, Vice RLYS, dan Bendahara Cabang, Esra Ronauli Sinaga, bertujuan untuk melatih dan mengembangkan talenta seni tari dan mossak Batak di Kota Medan.
Sanggar Mata Guru Roha Sisean memiliki makna mendalam, yaitu menjadikan mata sebagai guru dalam setiap langkah, dan hati nurani sebagai pedoman hidup. Hal ini tercermin dalam upaya sanggar ini untuk mempertahankan dan mempromosikan budaya asli Batak, terutama seni tari tor-tor, yang saat ini tengah mengalami modernisasi di Kota Medan.
Moses Siallagan menyatakan bahwa kehadiran sanggar cabang Medan bertujuan untuk memperkenalkan seni tari dan mossak Batak yang otentik, sebagaimana diajarkan oleh "oppung najolo," kepada masyarakat yang mungkin telah melupakan seni tersebut. Sanggar ini telah berpartisipasi dalam berbagai kegiatan budaya dan seni, termasuk acara bersama Menteri BUMN, Erick Thohir, serta festival dan event seni tari di beberapa daerah.
Dalam waktu dekat, sanggar ini akan melakukan audiensi dengan Dinas Pariwisata Kota Pematangsiantar dan Dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun, sebagai langkah nyata dalam mempromosikan dan melestarikan warisan budaya Batak. Harapan besar dari sanggar ini adalah dapat mengajak generasi muda Batak untuk turut serta dalam melestarikan dan mempromosikan budaya leluhur mereka.
(Redaksi)