MitraBhayangkara.my.id, Jakarta - Dalam sebuah wawancara di televisi swasta, oknum mantan Kabareskrim Polri, Ito Sumardi, mendapat kritik atas pernyataan dan keterangannya terkait kasus yang melibatkan warga Cirebon, Saka Tatal, terkait wajah DPO yang ditunjukkan kepadanya. Ito Sumardi cenderung membela korpsnya dan menunjukkan keraguan terhadap keterangan yang disampaikan Saka Tatal.
Wilson Lalengke, Alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012, mengecam sikap dan pola pikir para pimpinan Polri yang dinilainya bobrok selama ini. Ia menyoroti rekayasa kasus dan kriminalisasi yang terjadi, serta menekankan pentingnya integritas dan keadilan dalam penegakan hukum.
Dalam tanggapannya, Ito Sumardi menyarankan agar semua pihak membuktikan kebenaran keterangan dan fakta hukum di persidangan. Namun, Wilson Lalengke menegaskan pentingnya terus bersuara dan mengkritik ketidakadilan yang terjadi, serta menyerukan agar hukum ditegakkan tanpa tebang pilih.
Kontroversi dalam wawancara tersebut mencerminkan perbedaan pandangan antara mantan Kabareskrim Polri dan kritikus hukum terkait penegakan hukum yang dianggap tidak adil dan koruptif.
(Redaksi)
