MitraBhayangkara.my.id Bengkayang - Sebuah kesepakatan yang diawali dengan kisruh penataan lokasi parkir di Dermaga Teluk Suak akhirnya tercapai melalui perantaraan Dinas Perhubungan Kota. Jumat, 14 Juni 2024, menjadi saksi dari pertemuan yang mempertemukan dua belah pihak, Ajung dan Tino CS, untuk mendirikan batas areal parkir mereka.
Pada tahap awal, pasang baliho bertuliskan "Pemerintah Kabupaten Bengkayang Dinas Perhubungan Pelabuhan Teluk Suak" dilakukan untuk menetapkan batas areal parkir kedua belah pihak. Namun, pertemuan ini terhambat dengan ketidaksetujuan Ajung terhadap lokasi yang dipersempit.
Kesalahan Ajung yang membawa-bawa nama Bupati dalam masalah parkir ini, disoroti oleh Kariadi. Kariadi menegaskan bahwa seharusnya persoalan sepele seperti itu tidak perlu melibatkan nama Bupati, dan Ajung seharusnya tidak mengadu domba antara pemerintahan dan pejabat daerah.
Melalui keputusan Alexander, solusi akhirnya ditemukan dengan pembayaran pajak dan distribusi Rp 150.000 perbulan kepada Dinas Perhubungan. Ajung diminta untuk mentaati keputusan pemerintah terkait penataan parkir di Dermaga Teluk Suak.
Pengamat Suparman mengamati bahwa penataan jukir di Dermaga Teluk Suak perlu ditingkatkan agar lebih efektif. Keributan terkait lahan parkir sering terjadi, meskipun Dinas Perhubungan telah menetapkan areal parkir bagi masing-masing pihak.
Suparman menyoroti sikap Ajung yang merasa memiliki wewenang penuh atas kawasan parkir di dermaga. Dia menegaskan bahwa Ajung seharusnya tidak membawa-bawa nama Bupati tanpa alasan yang sah, dan menekankan pentingnya menghormati keputusan pemerintah dalam penataan ruang publik.
Diharapkan kesepakatan yang tercapai melalui Dinas Perhubungan Bengkayang dapat memberikan solusi konkret dan menyelesaikan masalah tempat parkir di Dermaga Teluk Suak Bengkayang tanpa konflik lebih lanjut.
(Budiman)
