MitraBhayangkara.my.id, Surabaya - Dedy, seorang pendekar Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) tingkat Warga, menjadi korban pencurian dan kekerasan (Curas) di pembangunan tol di Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT) dan Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) Kedung Cowek, Kenjeran Surabaya, pada Rabu (29/5/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
Dedy menceritakan bahwa dirinya sedang bersama kawan-kawan perguruannya menikmati ngopi di salah satu warung pedagang kaki lima (PKL) ketika kejadian terjadi. "Saat sedang ngopi, tiba-tiba saya diserang dengan ruyung. Salah satu pelaku mengancam dengan senjata tajam jenis golok. Saya berusaha melarikan diri dan meninggalkan motor saya yang kunci masih terpasang di kontak," ujar Dedy di hadapan media di halaman Polsek Kenjeran, Tanjung Perak Surabaya.
Ketika Dedy hendak mengambil kembali motornya, pelaku kembali menyerangnya. "Saat saya mencoba mengambil motor, mereka kembali menyerang. Ada yang membawa ruyung dan senjata tajam. Saya dan teman-teman berusaha menghindar. Namun, saya melihat salah satu pelaku, mungkin yang perempuan, menggunakan motor saya. Mereka berjumlah sekitar 5 orang," terangnya.
Dedy segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kenjeran dan mendapat respon cepat dari pihak kepolisian. Dalam pengawalan oleh polisi dan bantuan puluhan anggota silat, satu pria berhasil diamankan di Mapolsek Kenjeran Surabaya untuk proses hukum selanjutnya. Namun, motor Dedy hingga saat ini belum ditemukan.
Hingga berita ini disusun, belum ada keterangan resmi dari pihak Polsek Kenjeran Surabaya terkait kejadian tersebut. Berdasarkan Surat Laporan Polisi Nomor: LP/B/230/V/2024/SPKT/PolsekKenjeran/Polres Pel. Tanjungperak/Polda Jatim, Dedy kehilangan sepeda motor Yamaha Vixion tahun 2014 dengan nomor polisi L 3676 JX dalam kasus pencurian dengan kekerasan, mengakibatkan kerugian sebesar Rp 10 juta.