Mitra Bhayangkara, Wisata - Candi Gedongsongo adalah kompleks candi Hindu yang terletak di lereng Gunung Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Candi ini memiliki sejarah dan asal usul yang menarik.
Menurut legenda yang berkembang di masyarakat sekitar, Candi Gedongsongo dikaitkan dengan tokoh legendaris dari Kerajaan Mataram Kuno, yaitu Raja Sanjaya. Konon, Raja Sanjaya memerintahkan pembangunan candi ini sebagai tempat peribadatan untuk menyembah dewa-dewa Hindu.
Namun, berdasarkan penelitian arkeologi dan prasasti yang ditemukan di tempat ini, Candi Gedongsongo diperkirakan dibangun pada abad ke-8 Masehi oleh Dinasti Syailendra. Dinasti Syailendra merupakan dinasti yang menguasai wilayah Jawa Tengah pada masa itu dan dikenal sebagai penggemar seni dan arsitektur Hindu-Buddha.
Candi Gedongsongo terdiri dari sembilan candi yang tersebar di tiga kelompok. Kelompok pertama terdiri dari tiga candi utama, yaitu Candi Gedong I, II, dan III. Kelompok kedua terdiri dari dua candi, yaitu Candi Gedong IV dan V. Sedangkan kelompok ketiga terdiri dari empat candi, yaitu Candi Gedong VI, VII, VIII, dan IX.
Arsitektur candi-candi ini menunjukkan pengaruh Hindu-Buddha yang kuat, dengan ornamen-ornamen yang indah dan detil. Beberapa prasasti yang ditemukan di Candi Gedongsongo juga memberikan informasi tentang kegiatan keagamaan dan upacara yang dilakukan di tempat ini.
Candi Gedongsongo juga memiliki keunikan dalam hal lokasi dan panorama alamnya. Terletak di ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut, kompleks candi ini menawarkan pemandangan indah pegunungan dan udara yang segar.
Seiring berjalannya waktu, Candi Gedongsongo mengalami kerusakan dan perlu dilakukan restorasi untuk menjaga kelestariannya. Pemerintah dan pihak terkait terus berupaya dalam menjaga dan melestarikan Candi Gedongsongo sebagai salah satu warisan budaya yang berharga di Indonesia.
Demikianlah asal usul Candi Gedongsongo yang dapat kita ketahui. Namun, perlu diingat bahwa cerita dan penjelasan ini didasarkan pada penelitian dan legenda yang berkembang di masyarakat.
(MB)