Foto : Google |
MitraBhayangkara.my.id, Kesehatan- Musim hujan sudah tiba, dan suhu udara yang dingin menjadi tantangan tersendiri bagi sebagian orang. Bagi mereka yang memiliki alergi dingin, musim hujan dapat menjadi masa yang sulit karena gejala alergi dapat muncul lebih sering.
Alergi dingin, atau yang dikenal juga sebagai cold urticaria, adalah kondisi yang memengaruhi kulit setelah terpapar suhu dingin. Gejala yang muncul biasanya berupa kemerahan, gatal, dan pembengkakan pada kulit. Namun, alergi dingin juga dapat menyerang sistem pernapasan, menyebabkan hidung gatal, tersumbat, bersin-bersin, sesak napas, hingga ruam biduran pada kulit.
Penyebab Alergi Dingin
Alergi dingin terjadi akibat pelepasan histamin dalam jumlah besar yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan alergi dingin antara lain:
- Penyakit dasar tertentu: Gangguan kesehatan seperti hepatitis, penyakit autoimun, dan keganasan dapat meningkatkan risiko alergi dingin.
- Infeksi: Orang yang baru saja terkena infeksi seperti pneumonia atau radang paru-paru lebih berisiko mengalami alergi dingin.
- Genetika: Alergi dingin juga dapat diwariskan secara genetik.
Faktor Risiko Alergi Dingin
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami alergi dingin antara lain:
- Usia: Alergi dingin primer paling sering terjadi pada orang dewasa muda.
- Masalah kesehatan: Alergi dingin sekunder dapat disebabkan oleh masalah kesehatan seperti hepatitis atau kanker.
Gejala Alergi Dingin
Gejala alergi dingin dapat muncul beberapa menit setelah terpapar suhu dingin:
- Kulit: Kemerahan, pembengkakan, ruam biduran yang gatal, dan ruam yang dapat berpindah ke area tubuh lainnya.
- Pernapasan: Hidung gatal, tersumbat, bersin-bersin, sesak napas.
- Mulut: Bibir dan tenggorokan bengkak, sulit menelan.
Pada kasus yang lebih parah, alergi dingin dapat menyebabkan:
- Pembengkakan pada tenggorokan dan lidah: Sulit bernapas.
- Reaksi anafilaksis: Tekanan darah menurun drastis, jantung berdebar, dan kehilangan kesadaran.
Diagnosis Alergi Dingin
Dokter dapat mendiagnosis alergi dingin dengan wawancara dan pemeriksaan kulit yang menyeluruh. Dokter dapat menanyakan beberapa pertanyaan spesifik seperti apa yang memicu munculnya ruam pada kulit sebelumnya. Sesering apakah penyakit ini kambuh?
Selain itu, dokter juga dapat meletakkan es batu di kulit selama 2 hingga 5 menit, dengan pemeriksaan ulang pada interval 10 menit. Jika setelah beberapa saat usai memindahkan es batu muncul benjolan merah, maka Anda menderita alergi dingin.
Cara Mengatasi Alergi Dingin
Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan alergi dingin, namun perawatan untuk mencegah atau mengurangi gejala alergi dingin ini dapat dilakukan dengan mengonsumsi antihistamin. Selain itu, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk meminta obat resep yang sesuai dengan Anda.
Pencegahan Alergi Dingin
Pencegahan alergi dingin sangat penting untuk mengurangi risiko kambuhnya gejala. Berikut beberapa tips:
- Hindari mengonsumsi makanan dan minuman dingin.
- Lindungi kulit dari suhu dingin dengan menggunakan mantel atau jaket.
- Konsumsi obat sesuai dengan anjuran dokter.
- Beri tahu dokter atau petugas medis tentang alergi dingin jika Anda akan menjalani tindakan operasi.
Jika Anda mengalami gejala alergi dingin yang parah seperti sesak napas, pembengkakan pada area sekitar mata, bibir dan mulut, dan sulit menelan, segera datang ke UGD untuk mendapatkan penanganan medis dengan cepat.
Redaksi