Kayong Utara,Kalbar,MitraBhayangkara.my.id - Sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas terhadap korban bencana banjir dan longsor yang melanda provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, jajaran Polres Kayong Utara menggelar shalat ghaib dan doa bersama di Masjid Asmaul Husna. Doa bersama digelar sebagai ungkapan duka dan harapan agar para korban diberi ketabahan serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dalam menghadapi musibah.
Kegiatan ini menunjukkan bahwa rangkaian doa bersama tidak hanya dilakukan di wilayah terdampak, tetapi juga dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah institusi kepolisian termasuk unit perairan/udara seperti Polairud Polda Metro Jaya dan jajaran lainnya telah menggelar shalat ghaib dan doa bersama untuk korban banjir di Sumatra.
Doa bersama di Masjid Asmaul Husna Polres Kayong Utara diharapkan menjadi bentuk empati serta dukungan moral dari “ujung barat” Kalimantan kepada saudara-saudara di Sumatra yang tengah mengalami duka dan bencana.

Menurut data resmi terkini yang dirilis oleh BNPB per 4 Desember 2025, total korban meninggal dunia akibat bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar mencapai 836 orang, dengan ratusan lainnya masih hilang dan ribuan warga mengalami luka atau mengungsi.
Bencana ini telah memukul keras banyak komunitas, memaksa jutaan warga untuk mengungsi, menghancurkan rumah-rumah, serta merusak infrastruktur vital.
Karena itu, upaya solidaritas baik lewat doa bersama, penggalangan bantuan, maupun evakuasi serta distribusi logistik menjadi sangat penting dalam mendukung mereka yang terdampak.
Pelaksanaan shalat ghaib dan doa bersama di Masjid Asmaul Husna Polres Kayong Utara mengusung semangat “bersama dalam duka, bersama dalam doa.” Selain sebagai bentuk belasungkawa, aksi ini juga diharapkan bisa memberikan kekuatan spiritual bagi keluarga korban dan memupuk rasa persaudaraan antar-warga di seluruh Indonesia dari Kalimantan hingga Sumatra.
Adapun di tengah gempuran duka dan kesedihan akibat bencana, solidaritas seperti ini menunjukkan bahwa bangsa tetap bersatu, peduli, dan saling mendukung.

Dengan tragedi banjir dan longsor yang menimpa Aceh, Sumut, dan Sumbar dan korban jiwa yang terus bertambah doa dan dukungan moral menjadi bagian penting dari proses penyembuhan dan pemulihan. Semoga upaya dari Polres Kayong Utara dan berbagai elemen masyarakat lainnya menjadi penanda bahwa solidaritas tak mengenal batas wilayah. Kita semua berharap agar para korban dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, serta Indonesia semakin tangguh dalam menghadapi bencana.
(San)
