Puluhan Tahun Warga Labah Raja Menanti Pembangunan Jalan, Anak-Anak Berjuang Melintasi Lumpur Demi Sekolah


Dairi, MitraBhayangkara.my.id – Harapan panjang warga Dusun Labah Raja, Desa Lae Itam, Kecamatan Siempat Nempu Hilir, Kabupaten Dairi, kembali menyeruak. Sudah hampir 50 tahun jalan utama sepanjang 7 kilometer yang menjadi akses satu-satunya warga masih berupa tanah berlumpur dan belum tersentuh pembangunan berarti dari pemerintah.


Jalan yang dibuka sejak tahun 1975 itu kini semakin rusak parah. Menjadi urat nadi bagi ratusan warga, jalur ini digunakan untuk menuju sekolah, fasilitas kesehatan, hingga mengangkut hasil pertanian. Kondisinya yang becek dan berlubang membuat aktivitas warga sangat terganggu, terutama saat musim hujan.


Pantauan tim awak media pada 19 November 2025, terlihat sejumlah anak sekolah harus berjalan kaki tanpa alas menuju sekolah. Mereka melintasi jalan berlumpur tebal dengan jarak tempuh sekitar 7 kilometer. Demi tiba di sekolah pukul 07.00 WIB, mereka sudah mulai berangkat sejak pukul 05.00 pagi.



Seorang warga yang enggan disebut namanya mengaku sedih setiap kali melihat anak-anak berjuang menembus medan berat tersebut.

“Setiap hari anak-anak kami harus jalan kaki jauh dan melewati lumpur. Kalau hujan deras, kadang mereka pulang pun terpaksa menunggu karena jalan tidak bisa dilalui sama sekali,” ujarnya.


Selama puluhan tahun, warga Dusun Labah Raja berharap pemerintah kabupaten segera memperhatikan kondisi ini. Jalan tersebut bukan hanya mempersulit akses pendidikan, tetapi juga membuat hasil pertanian warga sulit keluar dari desa.

“Kami hanya ingin jalan ini dibangun. Sudah hampir setengah abad kami menunggu,” kata warga lainnya.


Hingga kini, masyarakat masih terus menanti kebijakan nyata dari Pemerintah Kabupaten Dairi untuk memberikan pembangunan jalan yang layak bagi dusun mereka.




Keterangan Video:

Sejumlah anak sekolah di Dusun Labah Raja, Desa Lae Itam, berjalan kaki tanpa alas kaki melewati jalan berlumpur sejauh 7 kilometer menuju sekolah. Kondisi ini sudah berlangsung puluhan tahun akibat belum adanya pembangunan jalan yang layak.



Pewarta: Mangapul Cibro

Post a Comment

Selamat Datang

To be published, comments must be reviewed by the administrator *

Lebih baru Lebih lama
Post ADS 1