Kayong Utara,Kalbar,MitraBhayangkara.my.id -Seminar Peran Generasi Muda dalam Menangkal Ideologi Radikalisme di Era 4.0 Dengan Sub Tema "Mewujudkan Pelajar Berkarakter Pancasila" Yang di gelar Oleh Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kabupaten. Kayong Utara.
Gelar dilaksanakan pada Senin 17 Maret 2025, pukul 16.30 sd 17.10 WIB, di Gedung Nirmala Sukadana Kabupaten. Kayong Utara.
Seminar Peran Generasi Muda dalam Menangkal Ideologi Radikalisme di Era 4.0 dengan Sub Tema "Mewujudkan Pelajar Berkarakter Pancasila"
Dengan narasumber: Ipda Darmoyo Kasat Intelkam Polres Kabupaten Kayong Utara, Trisno Kabid Wasbang mewakili Kepala Kesbangpol Kabupaten Kayong Utara, Susanto, S.Pd Guru Pancasila atau PPKN SMA Negeri 1 Sukadana dan M. Saupi Moderator/Ketua Panitia/Pengurus KAHMI Kabupaten. Kayong Utara
Peserta dihadiri puluhan siswa/i SMPIT Baitul Qur'an Sukadana Kab. Kayong Utara.
Susanto, S.Pd Guru Pancasila atau PPKN SMA Negeri 1 Sukadana menyampaikan: Pertama. Usia pertumbuhan, terutama ketika masa sekolah adalah usia yang paling mudah terpapar oleh paham radikalisme. Pada masa kini, remaja kita tumbuh dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat.Kedua revolusi Industri 4.0 menginfiltrasi kehidupan Berbangsa dan Bernegara kita yang sebenarnya sudah memiliki dasar yang sangat kuat dan universal, yaitu Pancasila.
Ketiga,maka dari itu, diperlukan pemahaman yang kuat terkait Pancasila sedari dini. Sebagai Guru, saya sangat menenkankan kepada Siswa/i pemahaman Pancasila itu tidak hanya menjadi materi akademik saja, tetapi juga dapat diimpelentasikan di kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya Trisno Kabid Wasbang mewakili Kepala Kesbangpol Kabupaten Kayong Utara menyampaikan: Pertama,wawasan Kebangsaan merupakan salah satu cara kita untuk lebih mengenal kembali Bangsa Indonesia yang teramat besar dan kaya. Selain itu, Wawasan Kebangsaan merupakan cara pandang warga negara dalam memahami dan menjalani kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
Kedua,cara dasar yang dapat kita lakukan adalah memahami 4 Dasar Konsensus Bangsa yang terdiri dari: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Ketiga,perkembangan zaman juga mengubah bentuk ancaman yang awalnya konvensional berupa Invasi Milter dan Penjajahan menjadi Ancaman Non Militer berupa: terorisme, pornografi, serangan _cyber_ , _illegal logging_ , _illegal fishing_ , perdagangan narkoba dan manusia.
Terakhir,tantangan Bangsa kita dalam menghadapi Globalisasi yang sudah kita rasakan adalah: terorisme, aksi massa, separatisme, dan intoleransi.
Di lanjutkan Ipda Darmoyo Kasat Intelkam Polres Kabupaten Kayong Utara menyampaikan:
Saya merasa generasi muda Kabupaten Kayong Utara yang direpresentasikan Siswa/i SMPIT Baitul Quran merupakan generasi yang tidak mudah terpapar Radikalisme. Hal ini dibuktikan ketika mengamalkan Pancasila dalam teori maupun praktik selama Seminar ini berlangsung. Ketika ditanya terkait Pancasila kalian hafal dan ketika Narasumber menjelaskan paparan kalian memperhatikan dengan khidmat. Ini merupakan salah satu contoh kecil penerapan kehidupan Berbangsa dan Bernegara yang baik.
Kedua,sekiranya, dua Pemateri sebelumnya sudah menjelaskan hubungan Pancasila dan Era 4.0 dengan baik. Maka saya akan menjelaskan terkait contoh nyata dampak dari Radikalisme yang dapat menjadi pedoman untuk Siswa/i sekalian.
Ketiga,Salah satu bentuk Radikalisme adalah aktivitas Terorisme. Ciri-ciri orang yang terpapar Terorisme adalah: mendadak anti-sosial, menghabiskan waktu dengan komunitas yang dirahasiakan, memutus komunikasi dengan keluarga, dan memperlihatkan sikap keagamaan yang berbeda dari umumnya.
Keempat,pada Era 4.0 kegiatan Terorisme memiliki Jaringan Teror dengan: memperkuat organisasi dengan memperbanyak taklim serta pelatihan militer, memanfaatkan isu nasional untuk mencari momentum seperti Aksi Bela Islam, dan merekrut generasi muda untuk ikut andil dalam kegiatan Terorisme.
Kelima,aktivitas yang dilakukan oleh Jaringan Terorisme juga beragam, seperti: kajian, latihan bela diri, latihan memanah, propaganda di sosial media, dan menggunakan sarana pengajian untuk menyebarkan paham.
Terakhir,adapun, hal yang dapat dilakukan oleh Siswa/i sekalian sebagai Generasi Muda Kabupaten. Kayong Utara adalah menjadi _Agent of Change_ yang menjaga dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila. Strategi yang dapat kita lakukan adalah: menggunakan media sosial untuk menyebarkan hal positif, menangkal berita palsu yang memecah belah, membumikan nilai Pancasila dalam kehidupan, mengikuti kegiatan Bela Negara, berpartisipasi dalam demokrasi, dan menjadi seorang yang nasionalis.( Aspandi)