Pandan, MitraBhayangkara.my.id
- Program bedah rumah yang digulirkan pemerintah untuk membantu warga kurang mampu di Desa Pandan, Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, mendapat sorotan tajam. Kuat dugaan, program tersebut justru dinikmati oleh aparat desa, sedangkan warga yang membutuhkan bantuan masih banyak.Warga Menjerit dan Pertanyaan yang Tak Terjawab
Warga Desa Pandan menjerit karena merasa program bedah rumah tidak tepat sasaran. Mereka mempertanyakan mengapa aparat desa, termasuk Kadus Pembangunan Nasti Hutabarat dan Kepala Desa, mendapatkan program bedah rumah, sedangkan masih banyak warga yang hidup dalam kemiskinan dan membutuhkan bantuan.
"Ada apa dengan pemerintah? Seharusnya program ini diprioritaskan untuk warga yang benar-benar membutuhkan, bukan untuk aparat desa," ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Ketika dihubungi wartawan, Oknum Kepala Desa Samta Sembiring membenarkan bahwa ada 15 KK yang menerima bantuan bedah rumah. Namun, ketika ditanya mengapa aparat desa juga mendapatkan program tersebut, Oknum Kepala Desa tidak memberikan jawaban.
Peran Camat dan Pentingnya TransparansiCamat Siempat Nempu Hulu, K. Angkat, mengucapkan terima kasih atas informasi yang diberikan oleh wartawan. Ia menyatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti informasi tersebut.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya transparansi dalam pengelolaan program bantuan sosial. Masyarakat berharap agar pemerintah lebih teliti dalam menentukan penerima manfaat dan memastikan bahwa program tersebut benar-benar tepat sasaran.
Pewarta : Baslan Naibaho