Ketapang - MitraBhayangkara.my.id - RN, seorang jurnalis, menjadi korban pemukulan, pengeroyokan, dan intimidasi. Peristiwa itu terjadi di lokasi camp milik Matsirat pada Rabu, 5 November 2024, sekitar pukul 20.00 WIB.
RN, yang tengah menjalankan tugas jurnalistiknya, menanyakan tentang kepemilikan alat berat excavator. Pertanyaan itu ternyata memicu amarah Matsirat dan kawan-kawannya, yang merasa tersinggung. Cekcok pun terjadi, berujung pada pemukulan brutal.
Tak berhenti di situ, RN kembali diteror pada Sabtu, 9 November 2024, sekitar pukul 20.50 WIB, di Cafe Lima Warna. Tyas dan kawan-kawannya menyergap RN, memaksanya masuk ke dalam mobil dengan kekerasan dan ancaman senjata tajam. RN mengalami luka lebam di bagian belakang leher dan punggung, serta muntah-muntah.
Merasa terancam, RN melaporkan kedua kasus tersebut ke Polres Ketapang. Ia juga telah menjalani visum di RSUD Agoesdjam.
Menanggapi kejadian ini, DPD Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI) Kabupaten Ketapang menyatakan siap mendampingi RN. "Kami siap mengawal dan memberitakan kasus ini. Dugaan kami, kedua kejadian ini saling terkait," tegas Mustakim, Ketua DPD IWOI Kabupaten Ketapang.
IWOI mendesak Polres Ketapang untuk segera mengungkap motif di balik serangan keji ini. "Kami dari IWOI akan melakukan investigasi lebih lanjut," tegas Mustakim.