Jembatan yang baru selesai pengerjaannya dalam tahun 2024 ini mengalami penurunan tanah timbunan jalan pendekat jembatan (oprit) dan mengakibatkan ambles serta berlubang.
Tasripen pengguna jalan mengaku khawatir setiap kali melewati jembatan tersebut, dikahwatirkannya sewaktu waktu bisa saja terjadi kecelakaan karena lobang dijembatan tersebut semakin hari semakin lebar dan memprohatinkan bagi pengguna jalan.
“Saya khawatirkan untuk pengguna jalan yang jarang melewati jalur ini, bisa saja kejeblos ke lubangnya, apalagi melintas di saat malam,” ucapnya, Jum’at (01/11/2024).
Tasripen berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui dinas terkait untuk segera melakukan perbaikan sebelum terjadi kerusakan yang lebih parah dan berakibat fatal.
“Semoga ada tindakan cepat dari dinas PU di bidang Bina Marga yang membidangi jembatan tersebut, sebelum terjadinya kecelakaan dan kerusakannya semakin lebih parah,” harapnya.
Sebelumnya, proyek pengerjaan jembatan di Desa Sidomulyo, Kecamatan Kedungadem itu menimbulkan konflik yang berkepanjangan, pasalnya pengerjaannya sempat mandek selama setahun lebih.
Masyarakat sekitar pun kala itu banyak yang kecewa, karena aktivitas mereka merasa terganggu akibat proyek pengerjaan jembatan yang tak kunjung selesai dan terkesan sangat lambat, padahal itu adalah jalur utama dari Pohwates menuju Kecamatan Kedungadem.
Situasi ini tidak hanya menimbulkan keresahan di kalangan warga, tetapi juga memicu pertanyaan besar terkait pengawasan dan tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Kabupaten Bojonegoro yang seharusnya memastikan proyek ini berkualitas dan tahan lama sesuai rencana.
Lemahnya pengawasan dari dinas terkait jelas menjadi faktor utama dalam kualitas proyek ini. Jika pihak dinas melakukan pengawasan secara ketat, setiap tahapan pekerjaan seharusnya manfaat fasilitas yang dirasakan masyarakat semakin lama.
Sementara, Arik Nur Cahyo Kasi Jembatan PU BMPR Kabupaten Bojonegoro saat di informasikan oleh media ini terkait jembatan yang mulai ambles dan berlubang mengucapkan terimakasih dan akan menindaklanjuti.
Harapan masyarakat, jawaban tersebut semoga tidak hanya sebatas formalitas saja tanpa ada tindaklanjut. (Redho)