Jembatan Dibongkar, Tapi Tak Kunjung Dibangun! Warga Bojonegoro Terisolasi, Dinas PU Diam?


Bojonegoro - MitraBhayangkara.my.id - Warga Desa Jatiblimbing, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, kini harus menelan pil pahit. Proyek pelebaran Jembatan Jatiblimbing-Sumberjokidul 2 yang dijanjikan membawa kemudahan akses, justru membuat mereka terisolasi. Jembatan yang sudah dibongkar, terbengkalai tanpa ada tanda-tanda pekerjaan dilanjutkan.

 

"Ini sudah seperti mimpi buruk," keluh Pak Tedi, Kepala Desa Jatiblimbing, dengan raut wajah penuh kecewa. "Jembatan ini akses utama warga ke Balai Desa, sekolah, dan pasar. Sekarang kami seperti terpenjara di desa sendiri."

 

Warga Desa Jatiblimbing kini harus memutar jauh untuk mencapai tujuan mereka. Aktivitas ekonomi dan sosial pun terganggu. Bayangkan, anak-anak sekolah harus menempuh jarak lebih jauh untuk sampai ke sekolah, dan para petani kesulitan mengangkut hasil panen.

 

"Saya sudah beberapa kali mendesak kontraktor untuk segera menyelesaikan pekerjaan," lanjut Pak Tedi. "Tapi, sampai sekarang tidak ada tanda-tanda progres. Sepertinya mereka tidak serius."

 


Yang lebih mengkhawatirkan, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang (PU BMPR) Kabupaten Bojonegoro terkesan tutup mata terhadap situasi ini. Ketika dikonfirmasi, pejabat terkait sulit dihubungi dan cenderung menghindar.

 

"Ke mana perginya pengawasan dari dinas? Seharusnya mereka bertanggung jawab untuk memastikan proyek ini berjalan sesuai rencana," ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

 

Proyek pelebaran Jembatan Jatiblimbing-Sumberjokidul 2 ini menelan anggaran sebesar Rp1.817.985.000,00 dari APBD Bojonegoro. Kontrak dimenangkan oleh CV Karya Ragil Putra dengan nilai tawar Rp1.454.343.662,42. Namun, hingga kini, pekerjaan tidak berjalan sebagaimana mestinya.

 

Dengan hanya dua bulan tersisa hingga tutup anggaran, ada kekhawatiran besar bahwa proyek ini akan mangkrak, menambah daftar panjang proyek gagal yang disebabkan oleh lemahnya pengawasan dari dinas terkait.

 

Warga Desa Jatiblimbing berharap agar Dinas PU BMPR segera turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini. Mereka menuntut agar proyek dilanjutkan dan dikerjakan dengan serius agar akses mereka kembali normal.

 

"Kami tidak ingin menjadi korban dari ketidakpedulian dan lemahnya pengawasan dari dinas terkait," tegas Pak Tedi.

 

(Redho)

Post a Comment

Selamat Datang

To be published, comments must be reviewed by the administrator *

Lebih baru Lebih lama
Post ADS 1
Post ADS 1