MitraBhayangkara.my.id, Semarang - Sebuah pabrik tahu rumahan di wilayah Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, terbakar pada Selasa malam, 3 September 2024, sekitar pukul 20.10 WIB. Kejadian ini terjadi saat pabrik tersebut ditinggal oleh pegawainya setelah jam beroperasi selesai.
Kapolres Semarang, AKBP Ike Yulianto W, SH. SIK. MH., membenarkan kejadian tersebut dan memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran ini.
"Kebakaran terjadi pada Selasa malam 3 September 2024 sekitar pukul 20.10 Wib, peristiwa ini menimpa pabrik tahu rumahan milik Jarwadi (55 Th). Lokasi kejadian berada di Dsn. Poncoruso RT 06 Rw 02 Ds. Poncoruso Kec. Bawen. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, dan laporan dari personel yang berada di TKP, diduga api berasal dari tungku untuk memasak yang masih menyala bara apinya. Karena di pabrik tersebut masih menggunakan kayu bakar untuk memasak tahu," ungkapnya.
AKBP Ike, didampingi Kasat Reskrim, AKP M. Aditya Perdana STK, SIK., menuturkan kronologi peristiwa kebakaran tersebut. Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, termasuk pegawai pabrik dan warga sekitar, pada kisaran pukul 19.00 WIB pabrik selesai beroperasi.
Dua orang pekerja, M. Parji (41 Th) dan Tugiman (59 Th), selesai melakukan aktivitas dan meninggalkan pabrik. Kedua pekerja yakin bahwa semua alat produksi sudah dalam keadaan aman, namun diduga tidak mengecek tungku yang sebelumnya digunakan untuk memasak.
"Setelah selesai bekerja kedua pekerja yang pulang terakhir meninggalkan pabrik," tambahnya.
Sekitar pukul 20.10 WIB, pemilik pabrik, Jarwadi, melihat pabriknya yang hanya berjarak sekitar 50 meter dari rumahnya sudah terbakar. Melihat kejadian tersebut, ia meminta tolong warga sekitar dan juga melaporkan ke perangkat desa maupun Polsek Bawen.
Tiga unit mobil pemadam kebakaran dari unit Damkar Kab. Semarang dikerahkan untuk memadamkan api yang melalap bangunan permanen seluas sekitar 35 M². Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 21.00 WIB.
"Dapat dipastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran pabrik tahu ini, pemilik pabrik mengalami kerugian sekitar 50 Juta Rupiah," pungkas AKBP Ike.
(Yunan)