MitraBhayangkara.my.id, Pemalang - Tumpukan antrian di sejumlah SPBU di Kabupaten Pemalang telah menyebabkan krisis bahan bakar akibat keterlambatan pengiriman dari Pertamina dan pengurangan kuota BBM bersubsidi, terutama jenis solar dan pertalite. Sabtu (20/06).
Para supir armada kendaraan besar yang mengangkut bahan produksi dan makanan telah mengantri sejak jam 1:30 malam. Mereka mengalami kerugian karena harus berjuang melawan waktu dan risiko potongan upah jika terlambat sampai tujuan.
Operator SPBU juga mengeluhkan keterlambatan pengiriman BBM jenis solar dan pertalite sejak pertengahan bulan Juni, operator SPBU juga seringkali mengalami intimidasi dari para supir. Mereka menjelaskan bahwa masalah ini disebabkan oleh keterlambatan pengiriman dari Pertamina dan pengurangan pasokan, dengan estimasi pasokan baru dikirim sekitar jam 10:00 dari pihak Pertamina.
Situasi ini berdampak buruk bagi perekonomian masyarakat karena mengganggu kebutuhan transportasi, kelangkaan BBM, dan juga mempengaruhi usaha industri. BBM merupakan kebutuhan utama bagi masyarakat, baik untuk rumah tangga maupun industri. Upaya penyelesaian yang cepat dan efisien diperlukan untuk mengatasi dampak negatif dari krisis bahan bakar ini.
Dalam hal ini, masyarakat dan beberapa lembaga kemasyarakatan akan mencoba melakukan diskusi kepada pihak terkait dan pihak PT Pertamina, agar kejadian ini tidak berlangsung lama sehingga mengganggu kepada sektor usaha kecil dan menengah.
(Djoko)