Sekretaris DPD PROJO Jawa Timur Menanggapi Perkembangan Politik Pasca Pileg dan Pilpres


Mitra Bhayangkara, Jombang - Sekretaris DPD PROJO Jawa Timur, Tomi Hartono Wibowo, akhirnya memberikan tanggapan mengenai perkembangan politik pasca Pileg dan Pilpres yang berlangsung pada 14 Februari 2024. Tomi mengomentari pernyataan sejumlah elit PDI Perjuangan yang masih terus mempertanyakan hasil Pilpres 2024. (6/5)

 

Tomi menyarankan agar PDIP melakukan introspeksi diri daripada terus terlibat dalam konflik verbal yang tidak produktif. Menurutnya, tindakan dan pernyataan yang tidak dewasa, terutama yang dilontarkan oleh Sekjen PDIP, menunjukkan ketidakmaturetan atau reaksi emosional yang berlebihan. Hal ini sangat disayangkan.

 

Pria yang juga pernah menjabat sebagai Ketua DPC PROJO Sidoarjo ini menjelaskan bahwa dalam Pilpres 2024, partai PDIP kalah dan berada di posisi ketiga dari tiga kontestan. Meskipun hasil Pileg menunjukkan PDIP masih menduduki posisi teratas, namun perolehan suaranya mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan dengan Pemilu 2019.

 


Tomi menyayangkan sikap elit PDIP yang tidak melakukan evaluasi internal, namun justru menyerang dan menjatuhkan citra negatif terhadap Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Terpilih, Gibran Rakabuming Raka.

 

Pada sisi lain, Tomi menekankan bahwa Presiden Jokowi tidak pernah menyerang atau merendahkan PDIP beserta para pemimpinnya, termasuk Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Tomi menyebut bahwa Jokowi tetap santun dalam berpolitik, meskipun mendapatkan perlakuan yang tidak pantas dari elit PDIP. Para kader dan simpatisan PDIP juga tetap memberikan dukungan dan penghargaan kepada Jokowi.

 

Menurut Tomi, masyarakat mengetahui bahwa Jokowi telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam kemajuan dan pencapaian PDIP selama masa pemerintahannya sejak tahun 2014 hingga akhir tahun 2024.

 


Meskipun demikian, Tomi mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi dan Gibran menjadi sasaran kritik karena PDIP kalah dalam Pilpres 2024. Bahkan, keduanya tidak diakui atau dipecat sebagai anggota PDIP. Hal ini menyebabkan banyak partai membuka pintu dan memberikan sambutan hangat kepada Jokowi dan Gibran. Tomi mengingatkan PDIP agar tidak menyesal karena kehilangan kader terbaik seperti Jokowi dan Gibran.

 

(Kontributor: Redho)

Post a Comment

To be published, comments must be reviewed by the administrator *

Lebih baru Lebih lama
Post ADS 1
Post ADS 1