Oleh Wilson Lalengke
Mitra Bhayangkara, Artikel - Dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), dijelaskan pentingnya peran wartawan dalam membentuk peradaban bangsa. Napoleon Bonaparte, pemimpin Prancis pada abad ke-19, pernah mengatakan bahwa ia lebih baik menghadapi seribu bayonet musuh daripada menghadapi satu pena wartawan. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh dan kekuatan media dalam membentuk opini publik.
Contoh nyata dari kekuatan media adalah kejatuhan Husni Mubarak, mantan pemimpin Mesir, yang terjadi setelah skandal yang diungkap oleh media sosial. Begitu pula dengan kasus Bill Clinton, Presiden Amerika Serikat, yang terungkap melalui pemberitaan media tentang hubungannya dengan Monica Lewinsky.
Pengaruh media tidak hanya terbatas pada politik, tetapi juga dalam perubahan sosial dan politik di Indonesia. Gerakan Reformasi 1998, yang menggulingkan rezim Orde Baru, juga dipicu oleh peran media dalam menyebarkan informasi dan membantu memobilisasi masyarakat.
Artikel ini juga menggarisbawahi pentingnya wartawan yang jujur dan amanah dalam menjalankan tugasnya. Namun, skandal UKW-Gate yang melibatkan wartawan PWI menunjukkan betapa rusaknya citra wartawan yang seharusnya menjadi pilar kebenaran dan keadilan.
Dalam konteks ini, penulis menyebutkan bahwa pewarta warga menjadi harapan terakhir dalam menjaga integritas dan kebenaran informasi. Mereka hadir di setiap lapisan masyarakat, siap mengungkap skandal dan memberikan informasi yang akurat. Keberadaan pewarta warga menjadi kekuatan yang tidak bisa diabaikan, terutama dalam menggantikan peran wartawan korup yang telah menyalahgunakan kekuasaan dan melakukan korupsi.
Penulis menegaskan bahwa keberadaan pewarta warga adalah harapan peradaban bangsa. Dalam kondisi organisasi wartawan korup PWI yang terpuruk, pewarta warga menjadi kekuatan yang tak tergoyahkan. Mereka siap mengungkap skandal dan memerangi korupsi, menjadi juru penerang di tempat mereka masing-masing.
Penulis adalah Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI)
Dalam kesimpulannya, penulis menekankan bahwa pewarta warga siap menjadi kekuatan yang tidak bisa dipatahkan, bahkan oleh Napoleon. Mereka akan terus berjuang untuk mengungkap kebenaran dan membangun peradaban bangsa.
(Redaksi)