MitraBhayangkara.my.id, Medan, 14 Juli 2025 — Semangat perubahan dan konsolidasi organisasi buruh kembali menguat di Kelurahan Tegal Sari Mandala I, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan. Federasi Serikat Pekerja Transport Indonesia (F-SPTI) di bawah naungan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (K. SPSI) resmi mengukuhkan Bung Agus Salim sebagai Ketua Pimpinan Unit Kerja (PUK) K. SPSI–F. SPTI di wilayah tersebut.
Proses pemilihan yang berlangsung demokratis dan partisipatif ini disambut hangat oleh para anggota dan kader serikat. Antusiasme tinggi mencerminkan tekad kuat untuk memperbaharui gerakan buruh di tingkat lokal dan memperkuat posisi tawar pekerja di tengah dinamika sosial ekonomi yang terus berkembang.
Dalam sambutannya, Ketua DPD K. SPSI–F. SPTI Sumatera Utara, Ir. Timbul Limbong, menyatakan bahwa momentum ini bukan sekadar pergantian struktur organisasi, tetapi adalah titik awal untuk memperkuat peran serikat pekerja dalam memperjuangkan hak, perlindungan, serta kesejahteraan buruh.
“Ini bukan sekadar pemilihan rutin. Ini adalah gerakan untuk menegaskan kembali semangat kolektif dalam membela kepentingan pekerja. Semoga Bung Agus Salim, didampingi Sekretaris Joe Pakpahan dan Bendahara Yasser Dalimunthe, dapat mengemban amanah ini dengan penuh integritas dan semangat pengabdian,” ujar Timbul Limbong.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua K. SPSI–F. SPTI Kota Medan, Maulana Pohan, yang menekankan pentingnya sinergi antara seluruh tingkatan struktur organisasi — mulai dari pusat, daerah, hingga unit kerja — untuk membangun kekuatan buruh yang solid dan responsif terhadap tantangan zaman.
Sebagai bentuk dukungan terhadap kemajuan gerakan pekerja dan terciptanya suasana yang damai di tengah masyarakat, Jansen Sidabutar, S.Th., Direktur PT Mitra Tribrata News, turut memberikan apresiasi atas terpilihnya kepengurusan baru ini.
“Kami mendukung penuh proses demokratis yang telah berjalan dengan baik di tubuh serikat pekerja. Besar harapan kami agar kepemimpinan Bung Agus Salim mampu menjaga persatuan dan kesatuan, memperkuat nilai gotong royong, serta menciptakan kondusivitas sosial di lingkungan masyarakat. Gerakan buruh yang sehat dan profesional akan menjadi fondasi penting dalam menjaga keutuhan bangsa dan memperkuat semangat NKRI harga mati,” tegas Jansen.
Dengan terbentuknya kepengurusan baru ini, diharapkan akan tercipta hubungan industrial yang lebih harmonis antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah. Selain itu, penguatan kelembagaan PUK di tingkat kelurahan juga diharapkan mampu mendorong peningkatan kualitas perlindungan hukum, kesejahteraan anggota, serta memperluas ruang partisipasi pekerja dalam proses pengambilan kebijakan ketenagakerjaan.
(Maju Sitorus)