Tigalingga, Dairi - MitraBhayangkara.my.id - Bangunan Poskesdes Pembantu Gunung Sayang di Desa Paling Jaya, Kecamatan Tigalingga, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, terbengkalai dan tak difungsikan. Bangunan negara yang seharusnya menjadi tempat pelayanan kesehatan bagi masyarakat ini justru dibiarkan kosong tanpa ada tanda-tanda aktivitas.
Wartawan 'mitra bhayangkara my.id' yang mengunjungi lokasi tersebut (9/11) mendapati bahwa bangunan Poskesdes tidak dihuni dan tidak difungsikan. Oknum bidan yang ditugaskan di Poskesdes, Erpinna Sembiring, tampaknya membiarkan bangunan negara ini terbengkalai.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai pengawasan Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi. Bagaimana bisa bangunan yang sudah disediakan negara untuk kesehatan masyarakat dibiarkan terbengkalai? Ketidaktransparanan aktivitas keseharian bidan yang bertugas di Poskesdes ini patut dipertanyakan.
Masyarakat di Desa Paling Jaya menjadi terbiasa dengan pelayanan kesehatan yang tidak permanen, sementara bangunan Poskesdes terbengkalai. Tujuan untuk meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah kerja Poskesdes di Kabupaten Dairi terhambat.
Wartawan mencoba menghubungi langsung Kadis Kesehatan Kabupaten Dairi, Hendri Manik, melalui WhatsApp, namun tidak ada jawaban. Dugaan adanya ketidakpatuhan oknum yang bertugas dalam menjalankan tugas sesuai dengan Perintah dari Negara RI, sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) yang mengatur hak setiap orang untuk memperoleh informasi publik, termasuk di bidang kesehatan dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2019, semakin menguat.
Peristiwa ini mengungkap fakta bahwa masih banyak fasilitas kesehatan di desa-desa yang tidak dihuni dan tidak transparan dalam menjalankan tugasnya. Wartawan meminta Kadis Kesehatan Provinsi Sumatera Utara untuk turun memantau bangunan kesehatan di beberapa desa di Kabupaten Dairi. Banyaknya oknum bidan yang beraktivitas atau membuka praktik di rumahnya masing-masing, juga menjadi sorotan dan perlu ditindaklanjuti.
(Baslan Naibaho)