Grasi Berbasis Elektronik, Ditjen AHU Sinergi Dengan Kemenkumham Jatim Gelar Diseminasi

Post ADS 1


 MitraBhayangkara my.id, MALANG - Untuk mengenalkan layanan Grasi berbasis Elektronik, maka Ditjen AHU bekerja sama dengan Kanwil Kemenkumham Jatim menggelar Diseminasi tentang Layanan Grasi Berbasis Elektronik pada Rabu (23/10) di Hotel Grand Mercure Malang. 

Hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Pidana Ditjen AHU Haris Sukamto, Kakanwil Jatim Heny Yuwono yang didampingi Kadiv Pemasyarakatan Heri Azhari serta seluruh Ka UPT Pemasyarakatan pada jajaran kanwil Jatim. 

Dalam sambutannya Kakanwil menyampaikan bahwa dengan terbitnya Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 26 Tahun 2023 tentang Layanan Grasi Berbasis Elektronik, menunjukkan bahwa Kemenkumham memiliki komitmen tinggi dalam mendukung pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan grasi melalui transformasi digital yang transparan dan efisien.

"Tujuan lainnya adalah memperkuat tata kelola dan meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan grasi berbasis elektronik," tandasnya.


Kakanwil juga berharap melalui kegiatan ini dapat memperdalam pemahaman bersama dan menyatukan langkah dalam mengimplementasikan aturan tersebut di seluruh satuan kerja di Jawa Timur.  

Sementara itu, Direktur Pidana menerangkan bahwa Jatim dipilih untuk diadakan kegiatan tersebut karena diipengaruhi oleh faktor bahwa unit satuan kerja di wilayah Jatim adalah yang paling aktif dalam mengimplementasikan layanan grasi. "Berdasarkan data permohonan Grasi hingga bulan Oktober tahun 2024 sebanyak 21 permohonan," jelasnya. 


Lebih lanjut dijelaskan bahwa Permenkumham Nomor 26 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 49 tahun 2016 tentang Tata Cara Pengajuan Permohonan Grasi, ditetapkan tanggal 20 Oktober 2023 yang menetapkan proses pengajuan permohonan grasi dilakukan secara elektronik. 

"Sebagaimana diatur Pasal 17 A yang menyatakan Proses permohonan grasi dan pemberian pertimbangan hukum grasi diselenggarakan secara elektronik melalui laman resmi Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum," urainya. 


Dengan grasi elektronik ini maka dapat memangkas waktu proses kerja layanan permohonan grasi.  "Sehingga kinerja ataupun hasil kerja sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku, terukur secara waktu, dan memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) yang jelas," katanya. 

Untuk diketahui kegiatan ini diikuti oleh pegawai kantor wilayah, Kabapas dan Kalapas Se Jatim, Pembimbing Kemasyarakatan serta pegawai Lapas yg membidangi pembinaan dan registrasi.
(Redho)

Post ADS 1

Post a Comment

Selamat Datang

To be published, comments must be reviewed by the administrator *

Lebih baru Lebih lama
Polres Kayong Utara Tindak Pelanggaran Jam Malam dan Knalpot Brong dalam Patroli Malam SATSAMAPTA | KJM-B : Aktivitas Diduga Siong BBM Ilegal Gudang Kapur Belum Pernah Tersentuh Hukum | Sapma Pejuang Batak Bersatu Desak Polda Sumut Bongkar Sarang Narkoba di Medan Belawan | Dapat Upeti 200 Juta Perminggu, Karutan Kelas IIB Balige Diduga Bebaskan Peredaran Sabu di Rutan Kelas IIB Balige | Menata Kembali Kepastian Agraria: Mediasi Tanah Punggur Kecil Jadi Cermin Penegakan Hukum yang Bermartabat Kubu Raya,Kalbar,MitraBhayangkara.my.id - | Penarik Rakit Diamankan, Bos PT BOMA Belum Tersentuh Hukum: Gakkum Kalbar dan Perusahaan Dikecam Tokoh Adat | PT Prima Multi Terminal Berbagi Kepedulian kepada Anak Yatim Sekitar Pelabuhan | Lubuk Toman Disulap Jadi Kawasan Tambang Emas Ilegal: 22 Titik Aktif, Puluhan Alat Berat Beroperasi Diduga di Bawah Pembiaran Aparat | Pasca Aksi PETIR, Tambang Ilegal Km 26 Menggila: Sumitomo Beroperasi Siang-Malam, Negara Diam? | Kapolres Gresik Bersama Forkopimda Hadiri Launching “Desa Migran Emas” oleh Menteri P2MI Abdul Kadir Karding | mas tamvan