MitraBhayangkara.my.id, Surabaya - Aliansi Madura Indonesia (AMI) menghadapi situasi yang tegang saat ratusan massa berkumpul di Pengadilan Negeri Surabaya untuk memprotes pembebasan terdakwa atas dakwaan pembunuhan. Protes ini dipimpin oleh Baihaki Akbar, Ketua Umum AMI, yang menuntut transparansi dan keadilan dalam sistem peradilan.
Massa yang tergabung dalam AMI menuntut konsekuensi bagi oknum hakim yang terlibat dalam putusan kontroversial tersebut. Mereka juga menyuarakan keprihatinan akan potensi peningkatan angka kejahatan jika keputusan tersebut dibiarkan tanpa pertanggungjawaban yang tegas.
Ketua Pengadilan Negeri Surabaya, Dadi Rachmadi, menghadapi situasi yang sulit saat diminta mengomentari putusan hakim. Responsnya yang terkesan menghindar membuat perwakilan massa aksi semakin kecewa dan meninggalkan ruangan audensi dengan ketidakpuasan yang jelas.
Protes ini menunjukkan kekhawatiran masyarakat terhadap integritas sistem peradilan dan keadilan hukum. Langkah AMI untuk melanjutkan aksi protes ke Pengadilan Tinggi Jawa Timur menegaskan tekad mereka untuk menegakkan supremasi hukum dan menuntut akuntabilitas dalam putusan pengadilan.
(Penulis: Redho)