MitraBhayangkara.my.id, Pontianak - Direktur RSUD Soedarso Pontianak, Hary Agung Tjahyadi, memberikan klarifikasi terkait video seorang pria yang mengeluhkan pelayanan medis di rumah sakit tersebut. Video yang viral menampilkan pria dengan patah tulang di IGD RSUD Soedarso telah menimbulkan perbincangan di media sosial.
Hary Agung Tjahyadi membantah tudingan tersebut dan menjelaskan kronologi kejadian berdasarkan fakta dari CCTV, rekam medik, dan hasil laboratorium. Menurutnya, pasien yang masuk ke IGD sekitar pukul 11.03 WIB dan pulang atas permintaan sendiri sekitar pukul 15.00 WIB, bukan seperti yang dikeluhkan dalam video.
Direktur RSUD Soedarso menjelaskan bahwa pasien telah menerima penanganan medis termasuk pemasangan infus, pemberian obat anti nyeri, dan pengambilan sample darah untuk laboratorium. Rontgen pun sudah direncanakan namun pasien memilih untuk pulang dengan surat keterangan atas permintaan sendiri.
Hary Agung Tjahyadi juga menegaskan bahwa tidak ada perbedaan perlakuan antara pasien BPJS dan umum di RSUD Soedarso. Ia menjelaskan bahwa pertanyaan mengenai status BPJS atau umum biasanya ditanyakan oleh petugas Rekam Medik untuk keperluan data, bukan untuk membedakan penanganan medis.
RSUD Soedarso Pontianak terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pasien meskipun menghadapi tantangan seperti keterbatasan sumber daya dan ruangan. Direktur RS juga memohon maaf jika ada pasien yang masih belum puas dengan pelayanan, namun mereka terus berusaha meningkatkan kualitas pelayanan dengan memiliki rasio penggunaan tempat tidur yang sangat tinggi.
Sumber : Direktur Rumah Sakit Soedarso Hary Agung Tjahyadi / Hadin
(AS)