MitraBhayangkara.my.id, Gresik - Para pekerja outsourcing di PT Petrokimia Gresik menyalurkan keluhan mereka terkait nasib mereka selama dua tahun terakhir kepada media. Mereka merasa bahwa hak-hak mereka tidak diperhatikan oleh perusahaan meskipun jumlah mereka mayoritas.
Beberapa karyawan outsourcing di salah satu gudang PT Petrokimia Gresik mengungkapkan ketidakpuasan mereka terhadap kondisi kerja. Mereka menyampaikan bahwa perusahaan tidak memperhatikan hak-hak mereka, termasuk terkait BPJS ketenagakerjaan dan besaran upah yang minim.
Para pekerja outsourcing merasa khawatir karena jika terjadi kecelakaan saat bekerja, tidak jelas siapa yang bertanggung jawab. Mereka juga menyoroti besaran upah yang hanya sekitar satu juta per bulan, meskipun mereka berhadapan langsung dengan mesin di PT Petrokimia Gresik.
Dengan upah yang minim, para pekerja merasa kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama bagi yang memiliki tanggungan cicilan bank. Melalui media, mereka meminta kepada pimpinan PT Petrokimia Gresik untuk memperhatikan nasib pekerja outsourcing dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
Mereka berharap agar pimpinan perusahaan dapat melakukan sidak langsung untuk memahami kondisi yang sebenarnya di lapangan. Keluhan ini menjadi sorotan bagi PT Petrokimia Gresik untuk memperhatikan kesejahteraan pekerja outsourcing di perusahaan penghasil pupuk tersebut.
(Redaksi)